Selasa (12/12/2023),Sudah menjadi hal umum di kampus rakyat yang nyatanya tidak merakyat, bulan desember menjadi sebuah tradisi hiruk pikuk pertukaran gagasan oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Momentum ini menjadi sebuah ladang yang katanya adu gagasan. Berawal dari membaca kondisi objektif yang ada sehingga membuahkan gagasan yang nantinya akan di implementasikan dalam arah gerak satu periode kedepan untuk ormawa dalam tataran kampus UIN Sunan Kalijaga. Tidak bisa dipungkiri momentum pergantian tahun ini menjadi sebuah hal yang akan diperebutkan sampai titik darah penghabisan. Tahun depan menjadi tahun yang sangat rentan, mulai dari pemilu serentak sampai pergantian jajaran birokrasi kampus.

Terlepas dari beberapa hal yang disebutkan diatas, ada suatu hal yang sangat menggelitik. Dimana timeline PEMILWA sudah terlalu mundur sehingga kami sebagai mahasiswa yang bukan tataran elit menjadi semakin was was dengan kondisi ormawa kita kedepannya. Apakah ormawa tahun depan akan menjadi kepentingan elitis saja?. Semoga saja tidak. Secara tidak langsung tahun depan akan menjadi tahun yang akan menjadi kunci perubahan untuk kampus tercinta ini. Apakah kepemimpinan tahun depan masih membawakan nasib-nasib mahasiswa yang kesulitan membayar uang kuliah tunggal.

Semoga saja ormawa tahun depan bisa memanifestasikan gagasan dalam arah dan gerakan sampai kedalam kegiatan harian ormawa. Jangan hanya menggembor-gemborkan gagasan dalam momentum pemilwa ini saja, tetapi akan elok dilihat bahwa ormawa tahun depan memanifestasikan gagasannya bukan hanya janji-janji politisi yang diatas sana. Besar harapan mahasiswa yang sekarang berkontestasi bisa menjadi representative dari Mahasiswa UIN sunan kalijaga. Entah itu siapapun tokohnya harapan besar ini bisa terkabu dalam periode kedepan. Terakhir, semoga partai mahasiswa yang mendelegasikan tokohnya bisa menjadi bahan garantor untuk kepengurusan ormawa periode 2024 ini.

Penulis : Kepala Bidang Sosial Politik DEMA FEBI